Sabtu, 14 Agustus 2010

One In a Million

Satu diantara yang aku kenal. Awalnya memang sama saja kuncup bunga di taman. Tapi luncur itu menjadi satu-satunya mawar yang berwarna biru. Sampai-sampai aku begitu memperhatikannya. Indah, tapi jika aku memetiknya maka hilanglah segalanya. Dari layu hingga akhirnya mati. Setidaknya aku ingin menjadi bunga lili yang menemaninya yang tumbuh di sela-sela batu.

Awal kelas tiga ini aku akui jatuh cinta pada hati yang aku anggap masih putih belum ternoda. Aku merasakan hal yang sebelumnya belum pernah terjadi pada hidupku yang masih polos.
Sejauh ini aku belum mengenal Noni. Setahuku dia anak PMR dia temen Riski yang sekarang aktif di Pramuka. Sebelumnya Noni mau masuk Pramuka tapi dia punya alasan sendiri yang aku tidak tahu. 



IT'S ALRIGHT

Pagi itu masih benar-benar buta. Tapi mungkin karena lampu kamarku yang dipadamkan. Padahal diluar banyak bintang-bintang meski tanpa bulan. Dengan semangat aku melakukannya. Entah apa yang memotivasi aku, segera aku kemasjid untuk sholat subuh. Sungguh belum pernah sebelumnya, dan sudah seminggu ini aku sukses melakukannya. Suasana yang masih pagi itu aku manfaatkan untuk belajar dan mengecek perlengkapan yang telah aku persiapkan semalam untuk jadwal siang nanti. Sabtu, jadwalnya piket kelas dan siangnya ada ekstra Seni Baca Al Quran.

Pagi yang cerah. Matahari bukan Juli itu sedikit keutara menjauhi khatulistiwa. Akhir pekan yang lebih dicintai dari hari yang lain. Pagi yang biasa tapi sempurna, apa yang akan terjadi hari ini. Kalau aku bilang hari yang cocok untuk masuk buku harian, meskipun itu baik atau buruk. Tapi yang jelas semalam aku tidur nyenyak tanpa mimpi apapun. Tapi apa mungkin diimpikan? Tapi harapan jelas lebih sempurna dari yang terjadi.
Sepeda ku kayuh pelan. Sesekali teman-teman menyapa di dalam angkotan umum. Sepedaku tetap kukayuh pelan. "Santai, sudah belajar ini", kataku. Matahari tetap pada posisi melawanku. Menyilaukan, tapi ingat-ingat aku harus piket kebersihan kelas pagi itu. Sesampainya, sepeda ku parkir tanpa dikunci. Sedikit berlari aku semangat menuju kelas. Tapi tiba-tiba ada suatu hal yang membuat kakiku pelan dan berjalan. Seseorang telah memanggil aku. Seseorang, jauh tapi tepat dihadapanku. Aku tidak percaya dia yang memanggil aku. Tapi segera aku hampiri ketika aku yakin memang dia memanggilku.
"Kata Ka' Syifa kaka mau minta fotoku ya?", Noni menanyakan padaku.
"Ha,,, Eem, o iya! Tapi kemarin cuma bercanda ja koh"
"Hm . . . m!"
"Eh, sudah dulu ya, aku mau piket nich!"

Sesuatu yang tidak terlupakan. Seingatku itu pertama aku bicara dengan dia. Membuat aku tersenyum, tapi membuatku merasa kalah karena celakanya dia yang lebih berani dari aku. Padahal aku merasa belum pernah memanggil apalagi bertanya padanya. Aku seorang pendiam. Tidak pandai bicara. Tapi hari ini membuatku harus lebih berani dari dia.

Rabu, 11 Agustus 2010

Yang Tidak Sampai

To: W_ _ _ _ K_ _ _ _ _ W_ _ _ _ _ _

Bagaimana kabarmu saat ini, Yu? Semoga tidak seperti aku yang sedang merindukan maaf dari seseorang. Nilai rapor kamu bagus-bagus, kan? Yu, apa kamu ada rasa malas untuk membaca surat ini? Maaf, mungkin aku terlalu sering memberimu surat. Sebenarnya aku ingin bicara langsung, tapi aku takut kamu tambah membenci aku. Apa kamu tau, aku selalu merasa dibenci oleh seseorang yang aku sayangi. Sepertinya dia tidak akan memaafkan aku. Sekarang dia temanku, tapi aku merasa bahwa aku musuhnya. Di dunia ini begitu banyak kebencian, tapi di hati ini masih ada suatu keinginan. Walau teman dan kekasih telah pergi jauh tak kembali meninggalkan kita, namun kisah cinta akan selalu tetap ada untuk selamanya. Dia telah memberiku banyak cerita.

Tidak terasa kita telah melewati satu semester tahun ini. Bagaimana kamu menghabiskan masa-masa itu? Kalau aku mungkin banyak hari-hari yang aku lalui dengan kesia-siaan, penuh diam, runtuh semangat, dan yang pasti ada aku selalu dikejar-kejar rasa bersalah. Aku memang selalu suka dia, tapi entah mengapa aku menghianati ungkapan itu. Kita sebagai seorang pelajar yang sering mendapat masalah cinta memang tidak harus menghindarinya. Walau kekosongan dan rasa bersalah yang menyinggahi hatiku, tapi aku juga berpikir bagaimana dengan dia. Aku yakin ini semua telah menjadi gangguan baginya. Setiap waktu kita mengisi kepolosan hati kita dengan cinta, dengan kasih sayang, dengan kebencian. Tanpa terasa itu adalah sebuah cerita cinta.

Bagaimana perjalanan cintamu saat ini, Yu? Kalau aku dulu aku suka dia. Dia mengenalkan aku pada cinta. Demi rasa itu aku berusaha membuat dia senang. Di dalam hatiku tidak ada niat sedikitpun untuk melukainya. Ketika dia memperkenalkan cintanya padaku, sifat egois singgah di hatiku. Ternyata aku tidak memikirkan belajar dan aku telah membiarkan dia. Mulai saat ini mungkin dia berubah total menjadi marah padaku, benci padaku, dan aku telah menyadari bahwa aku telah menyakiti hatinya. Tapi apa kamu tau, Yu? Setelah aku membiarkan dia, malah tidak ada semangat dan konsentrasi belajar. Aku selalu berusaha agar dia tidak membenci aku, tapi dengan usaha itu dia menjadi semakin membenci aku. Tidakkah ada harapan, Yu?

Yu, tolong sampaikan maafku pada dia, karena kamu adalah orang yang dekat dengan dia. Katakan bahwa aku meminta maaf setulus ikhlasnya, hingga aku bisa kembali kejalan belajar. Katakan jika dia tidak ingin terus melihat aku maka terimalah maaf dari aku. Karena tanpa maafnya aku tidak bisa kembali. Bahkan mungkin akan mengulang satu tahun lagi bersama dia. Sampaikan maafku, aku telah menyakiti hatinya. Mungkin dia merasa terus dikejar-kejar oleh aku. Mungkin dia mengira aku terus menunggu dia. Mungkin aku sering memberi salam sesuatu. Mungkin aku mengganggu belajarnya. Dan maaf ini aku sampaikan setelah aku membaca bukuku yang bercerita tentang aku yang telah mempermalukan kamu di depan teman-teman dan gurumu jum'at kemarin sewaktu pelajaran Bahasa Inggris. Dan maaf juga untuk semua.
Mungkin dia seseorang yang tidak pernah salah padaku. Apa kamu pernah merasa bersalah padaku, Yu? Dalam enggan dan janji aku mengingatkanmu. W**** K***** W****** kamu adalah dia. Aku meminta maaf padamu karena aku ingin kamu meminta maaf padaku. Dengan itu akankah ada maaf dari kamu?

Sekali lagi aku tidak ingin membuat kamu marah dan bertambah benci padaku. Jadi baru sekarang aku bisa mengucapkan, "Happy Birthday to You on 24th January; many happy return on your birthday"
Semoga kamu mau memahami apa yang ada padaku sekarang. Terimakasih.

Sela Kusuma
_,'o0O"--
Yuliawan

Senin, 14 Juni 2010

Bad Obsession

Pagi itu hujan turun begitu lebat, untungnya aku sudah sampai di sekolah. Masih berdiri di tempat parkir terjebak hujan. Sementara aku tidak tahu harus apa. Sesekali membuka buku pelajaran, tapi bukan ide yang bagus. Aku melanjutkan bengong bersandar di tiang tempat parkir, memandang jauh murid-murid berdiri didepan kelas. Sudah hampir seperempat jam hujan turun dan nampaknya mulai reda. Siswa-siswi berdatangan menggunakan payung menuju kelas masing-masing. Tapi diantaranya ada yang aku kenal, Agus baru masuk dengan seseorang yang aku kenal juga. Dia adalah Noni gadis kecil yang aku kenal awal tahun pelajaran tahun ini. Aku yang sedang bengong langsung sadar. Menengok jam di dinding mushola, tujuh menit lagi pikirku. Aku yang tiba-tiba punya semangat lari menerobos hujan yang belum begitu reda. Pagi itu juga dapat aku ingat sebatas ingatanku, sidak juga begitu istimewa.
Satu jam pelajaran telah selesai dilaksanakan, pelajaran selanjutnya adalah olahraga. Lapangan yang masih basah membuat aku sedikit malas. Tapi sebagai ketua kelas aku bertanggung jawab menyiapkan kedua kelas yang mendapat jadwal, dilanjutkan pemanasan selama sepuluh menit. Selesai pemanasan Pak Guru belum juga keluar. Tidak ambil pikir aku langsung menjemputnya di ruang guru. Tapi kurang beruntung beliau sedang ada keperluan di luar sekolah. Yang kami dapat hanya tugas tanding basket kelasku melawan kelas 2D.
Waktu demi waktu berlalu memaksa aku yang mulai kepanasan istirahat di tepi lapangan tepat di depan kelas 1A. Sambil merasakan semilir angin sengaja aku memperhatikan kelas di hadapanku yang pintunya terbuka. Murid-murid tampak diam menghadap kertas di hadapan mereka masing-masing. Ulangan pikirku. Niat hati mau mengganggu, tapi tiba-tiba aku merasa maju dengan cewek yang duduk di bangku tengah yang sepertinya aku mengenalnya. Ya sudah, aku kembali istirahat dan menikmati angin. Celakanya aku terpanggil untuk kembali menengok ke dalam ruangan itu lagi dan lagi. Sampai akhirnya cewek itu Noni namanya melihat keluar di mana aku duduk dan memperhatikan dia. Aku tersenyum ketika mata dan mata bertemu dan debar jantungku mendadak lebih berat lagi. Aku yang jadi salah tingkah kembali ke lapangan hanya sekedar pindah tempat. Hm, well... Sedikit istimewa tapi itu yang terlupakan selama ini.

Hari jumat siang saatnya berpramuka ria. Aku dan Fendy yang habis jumatan langsung bersiap untuk kegiatan siang itu. Sambil menunggu adik-adik kelas kami duduk-duduk di taman depan sekolah. Satu persatu datang, dan kali berikutnya adalah orang yang aku kenal. Beliau adalah Ka' Asmungi, dulu latihan bersama saat KKN mahasiswa. Tapi kali ini beliau mengantar anaknya yang ternyata sekolah di sini. Dia adalah Riski Diahningati.
Kegiatan dimulai dengan upacara yang aku pimpin dan Ka' Samsijati menjadi pembina upacaranya. Lagi-lagi aku melihat seseorang yang aku kenal berada di dalam regu Matahari kelas 1A. Namanya Noni. Akhir-akhir ini bukan hanya mataku yang sering melihat dia, tapi ternyata hatiku tertarik tanpa seijinku. Melenceng jauh dari kegiatan, tapi itulah yang aku maksudkan dalam paragraf ini. Selesai kegiatan kami Dewan Penggalang pulang bersama. Sepintas Noni lewat dijemput ayahnya. Hanya potongan-potongan cerita yang mungkin tidak penting ditulis di buku harian.

Bad Obsession

Satu tahun telah berlalu, kini aku naik kelas tiga yang mulai diberi rambu-rambu dan awas. Kaitannya dengan akhir sekolah ini yaitu lulus atau mengulang satu tahun. Meski aku merasa bodoh tapi yang aku tahu namaku Yuliawan, siswa paling terakhir di sekolahku. Dari tujuh kelas, kelasku yang terakhir, nomor absenku juga terakhir, dan nomor induk itu yang paling terakhir. Beruntung kelasku favorit. Ketika penerimaan siswa baru aku masuk urutan ke 28 dari 281 siswa, ketika lulusan aku masuk pada urutan 27 dari 271 siswa. Aktif hampir disemua kegiatan. Tapi bukan itu semua, karena yang akan aku tulis selanjutnya adalah tentang kebodohan. Di mana dimulai dari awal tahun ajaran baru, kelas baru dan teman lama kumpul kembali.
Satu dua tahun telah aku lalui dan aku tidak merasa begitu cepat. Karena aku bersyukur begitu banyak anugerah dua tahun ini.
Menghabiskan satu tahun lagi, anugerah apa lagi yang akan aku dapatkan? Dan mengawali hari itu, yang masih hari bebas, aku memanfaatkan ke perpustakaan. Tapi kali ini aku berjalan sendiri. Ramai juga siang itu, banyak siswa baru. Semoga banyak pula kebehagiaan yang baru, pikirku. Dan tiba-tiba aku teringat akan kebahagiaan lamaku. Aku melihat Noni yang sedang ngobrol dengan Agus. Dan pikiranku yang masih bersih awal tahun itu, seketika berisi nama seorang gadis kecil Wahyu Kusuma Wardani.
Pada kesempatan lain aku gunakan untuk menemui Agus. Dia sebagai temanku dan dia sebagai orang yang dekat dengan Noni. Aku bertanya banyak tentang Noni. Sepertinya aku tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang Noni. Sebelum akhirnya mungkin aku jatuh cinta.
 Huft!! Sepertinya itu keinginan yang jelek! Tapi ini awal tahun mungkin itu sebuah anugerah. Dan sekarang aku kelas tiga, mungkin ini awal yang buruk pula. Tapi aku yakin pada diriku bahwa aku pastikan melangkah di garis itu. Aku perlu mendekati dia. Yang pertama aku lakukan adalah hal baik di sela ketidaksengajaan. Aku yang mau meminjam foto-foto temen Pramuka ke Syifa tidak sengaja bilang, "Sekalian mintain fotonya Noni ya...?". Syifa, dia teman dekat Noni yang juga memperkenelkennya pada kami anak Pramuka satu tahun yang lalu. Aku kira yang aku ucapkan ke Syifa itu bercanda, tapi tak apa sudah terlanjur dikatakan. Karena hari itu memang sudah aku putuskan bahwa aku benar-benar jatuh cinta. Dan aku tidak perduli rasa suka yang hanya sekedar suka itu berubah menjadi cinta.

 

Senin, 03 Mei 2010

Closet Cronicles

Nyanyian suci dalam hatiku yang memberontak untuk keluar mengungkapkan apa yang telah terjadi sesungguhnya. Sejak aku mengenal dia sampai terpaksa aku melambaikan tangan kepada dia yang meninggalkan kesalahan diantara kami.

Banyak kesalahpahaman, banyak kebodohan, dan sayang itu tidak berguna bahkan tidak perlu dipermasalahkan. Karena memang tidak banyak sesuatu sebelum terjadi kisah ini. Tapi apa perlunya aku menulis? Ini hanya hobiku yang memang bukan hobiku. Aku merasa bersyukur karena ini merupakan luapan emosi positifku. Aku tidak menyangka sekali telah menulis semua ini, tidak lain karena aku tidak mampu mengungkapkan ini dengan kata-kata selain dengan tulisan. Maka dengan ini aku akan mencoba kembali untuk mengulang apa yang telah aku jalani beberapa tahun yang lalu. Kepada semua Sela Kusumaku, terimakasih untuk maafmu untuk kemudian juga aku memaafkan.

Told you once about your friends and people, they were always seeking but they'll never find, that it's alright. It's alright.


Satu tahun telah aku lalui sebagai siswa sekolah menengah, kini kami tengah mengawali tahun ajaran baru. Satu tingkat lebih senior kami sudah memiliki adik kelas. Tidak banyak yang dapat aku banggakan selain syukur saja bisa aktif di OSIS dan Pramuka.

Pagi itu adalah tahun ajaran baru. Belum efektif untuk pelajaran, banyak yang memanfaatkan untuk olahraga, kumpul-kumpul, sementara aku dan teman-teman Pramuka memilih ke perpustakaan. Bukan mau membaca tapi sekedar kumpul saja. Bersama teman-temanku yang aku banggakan, mereka anak-anak berprestasi. Seperti Fendyanto teman sekelasku dia adalah siswa teladan. Dia juga biasa ranking satu, tapi aku tidak kalah dengan dia. Terus Deny Kurniawan, dia ranking pertama paralel atau bisa dibilang paling cerdas di sekolah kami. Tidak ada ranking ketiga baginya. Slamet Jonianto, tinggi tampan dia bakat masalah cinta. Penguasaan teknologinya juga bagus. Dan Adji Priyanto, matanya sipit kalau tertawa menyenangkan. Serta yang paling cantik itu Syifa Khoirunisa, karena dia memang satu-satunya cewe diantara kami. Tapi kali itu dia bersama temannya, adik kelas kami siswi baru yang lugu, manis, cantik. Namanya Wahyu Kusuma Wardani atau nama panggilannya Noni, Syifa memperkenalkannya pada kami. Aku merasa tertarik padanya, tetapi biasa saja sepertinya. Diantara kami Fendy yang ingin lebih kenal sama Noni. Kami mendukung Fendy untuk pendekatan, tapi itu hanya gurauan kami saja sebagai kumpulan anak-anak yang tengah bahagia. Hari itu baru aku anggap istimewa ketika aku menulis buku ini.

How could she look so good? How could she be so fine? How could she be so cold? How could it be she might be mine? Yeah!


Pagi itu hujan turun begitu lebat, untungnya aku sudah sampai di sekolahan, masih berdiri di tempat parkir terjebak hujan. Lingkungan sekolah semakin basah sementara aku tidak tahu mau ngapa. Sesekali membuka buku pelajaran, tapi itu bukan ide yang cocok. Aku melanjutkan bengong bersandar di tiang parkiran, memandang jauh siswa-siswi berdiri di depan kelas masing-masing. Sudah hampir seperempat jam hujan turun dan nampaknya sedikit mereda. Satu persatu murid-murid muncul menggunakan payung menuju kelas masing-masing. Tapi diantaranya ada yang aku kenal, Agus yang baru masuk dengan seseorang yang sepertinya juga aku kenal. Dia adalah Noni gadis kecil yang telah aku kenal awal tahun pelajaran ini. Aku yang sedang bengong langsung sadar, menengok jam di dinding Masjid di sebelah parkiran, tujuh menit lagi pikirku. Aku yang tiba-tiba jadi punya semangat lari menerobos hujan yang belum juga reda.
Pagi itu juga dapat aku ingat sebatas ingatanku, tidak juga begitu istimewa.

Rabu, 14 April 2010

Rahasia Cinta Sela Kusuma

 Apa yang harus aku tulis sekarang? Sementara debar jantungku berantakan, nafas agak sesak, mata mulai ngantuk. Suasana mendukung untuk tidur. Ditambah gerimis yang diawali oleh petir dan gemuruh suara alam. Mungkin aku akan kembali pada aku, entah menjadi lebih baik ataukah bertambah buruk.
Masih tampak jelas aku di sini. Memegang ballpoin, menghadap buku, dalam keadaan bingung, kosong bengong. Ingat-ingat Sela Kusuma. Si cantik Wahyu yang tidak mungkin dekat. Si manis Kusuma yang selalu aku merasa salah padanya. Dan si anggun Wardani yang tidak akan memaafkan aku. Aku menyesali kebodohanku.

*Non, aku sudah tau apa yang dikatakan Deny kemarin!
#Jadi kamu minta jawabnnya sekarang?
*Oh, nggak-nggak!

*Mas, Non! mau ngasih jawaban tuch!
#Di tolak ya?
*Mau diterima ko, itu anaknya!

*Mas cepat ya... Kamu ngomong! Non! mau njawab tuch!
#Ngomong apa sich?
*Ya... aku suka kamu atau apa?
#Ah, besok saja lah ya. Aku mau rapat Dewan Penggalang nich!

*Non, aku suka kamu. Bagaimana dengan kamu?
#Bagaimana gimana?
*Ya sudahlah, kita berteman saja. Mungkin kita tidak akan pernah bersatu kalau bercinta, karena persahabatanlah yang akan menyatukan kita.

*Apa maksudnya aku cinta kau dan dia, mas?
#Oh, tidak! Aku ya aku. Kamu adalah kamu dan dia juga kamu. Lalu bagaimana dengan keadaan kamu?
*Aku tidak ingin pacaran dulu mas, aku ingin sekolah yang tinggi dulu.

*Non, apa kamu sudah jadian sama dia?
#Memangnya kenapa?!
*Ya... ingin tau saja.
#Kalau dibilang sudah jadian... Belum!!
*Kalau dibilang belum jadian?
#Ah, sudah lah!!!

*Yu, sebenarnya aku ingin nyelesein masalah sama kamu!
#Sudah lah! Lupakan saja aku!!

*Kamu ingin kan, masalah kita cepet selesei? Aku tidak ingin kamu ngindari aku yang mau minta maaf. Aku juga tidak ingin kamu melupakan aku. Aku harap kamu tetap menjadi sahabatku. Aku tidak ingin kamu melupakan kita. Aku minta maaf.
#Sudah!!!

*Kenapa kamu tidak mbalas suratku?
#Orang kamu tidak nanya apa-apa!
*Owh... Setidaknya aku tau bagaimana kabar kamu!
#Ya sudah, besok aku balas.
*Tidak perlu!

Dulu kita sama-sama suka. Kita sama juga merasakan patah hati. Tapi aku tidak bisa membenci kamu yang membenci aku. Selamanya aku suka kamu, Yu!

Catatan lama, sebagai dasar mengapa cerita cinta ini ada.

Selasa, 06 April 2010

"Kamu dan Aku"

AQ khilangan kndali krna kmu.
AQ mrasakan tu ktika kmu mmandangi aQ dalam.
Sswtu dmatamu yg bicara pdku.
N' aQ bkan anak kecil lagi. Khidupanku tlah terbuka untuk hidup yg lbih menarik.

AQ khilangan kendali ktika mmilih kmu.
AQ salah tingkah, jngn pandang aQ sprti tu.
Da sswtu dmatamu, itukah cinta pd pndangan prtama?
Sperti mekar'a bunga, aQ hanya ingin kmu tau aQ mmilih kmu.
Smua rahasia hidup yg tlah trtulis di gris khidupn, smoga tu trtulis dlm hatimu.
Semoga kmu dan aQ bermimpi tuk mempertemukan cinta Qta dmna Qta saling mnyembunyikan'a.
Semoga kmu dan aQ trcipta u/ saling mncintai skarang dan selamanya.

AQ msih khilangn kndali krna ada kamu.
N' aQ sangat serius n' blum prnah sprti ni sblum'a dlm hdupku yg lugu.
Dan ketika hariku tu brakhir, aQ akn mngungkapkn.

"Aku cinta kamu dan akan selalu"
"AQ pstikn aQ sll da u/kmu,
Smpai hari dmna aQ mati"

Tuhan, mimpikan kami tuk mmprtemukan cinta kami dmna kami saling mnyembunyikan'a.
Smoga kami trcipta u/ saling mncintai sllu slma'a.

Senin, 29 Maret 2010

19 Catatan Status GT UBALOKA

1.Cerita yang begitu singkat, dengan makna yang begitu dalam. Mengusik kedamaian Sela Kusuma 2010. "Love Viva Sela Life"

2. "Sbenernya mana dan bagaimana aku yang sesungguhnya"

3."Cukup sampai malam ini"

4. Suasana mendukung untuk "KENDALISADA NIGHT", baik badan maupun hati. Met parti...

5.Sela Kusuma 2003 sampai 2010, ada banyak namanya. Tapi Yaa Tuhan,, mohon jangan pernah munculkan Sela Kusuma yang ke dua. Adalah ketika aku meneteskan air mata sebagai seorang pria.

6. Bahkan air mataku tidak cukup untuk memaksa Engkau memberikan dia padaku.
Ada sesuatu yang tidak berhasil aku cegah.

7. Pecundangpun lelah mengutuk diri. Doakan dia baik-baik saja. Sadarkan, kalo sbnarnya dia lagi membodohi diri.

8. Hari ini aku menjadi dua orang.

9. Broken and hurt

10. Cintaku padamu adalah bagian dari cintaku pada-Nya. wah.... Mati dengan prinsip sendiri nich!

11.Tpi Trnyta msh lbih tnggi lngit dri cita2Q. Krn aQ sadar ta' sluas samudra harapanku dri dya. aq trsnyum, krn kgagalan mjd bagian dri pcundang yg blajar ikhlas.

12. "Pupus" Melanjutkan kebodohan atau mencoba yang tidak pasti? Apa mungkin menambah kebodohan? "Child Of Innocence."

13. Benarkah hati dan pikiran tidak bersatu karena pandangan yang pendek. Ternyata Hati menjadi musuh Pikiran ketika aku belajar untuk IKHLAS.

14. Ga bisa ngapa-ngapain. Cman bsa diam, brhrap pada waktu.

15. Jka dlihat aq blang "CiNTa", jika dpikir aQ Bilang "sUKa", jika dirasa, apa aku perlu bilang, "b3nc!" sperti AQ dia yang tak sempurna.

16. Melanjutkan kebodohan, atau mencoba yang tak pasti?

17. Menghilangkan rasa yang belum sepenuhnya menjadi rasa itu "clNtA"

18. Setelah kisah yang panjang, n tidak bisa berakir, apa mau mbuat kisah yang sama? Apa mau membuat kisah yang sama? Yang sama? Sama!!!

19. Aku di sini tidak dengan pikiranku. Pikiranku di sana tidak dengan tubuhku. "miss you." oldstatus

Kamis, 11 Februari 2010

Since I Don't Have You

Since I Don't Have You

Yesterdays there where so many things I was never shown, suddenly this time I found I'm on the streets and I'm all alone. Yesterday.

Aku merasa masih begitu banyak sesuatu yang belum aku ungkapkan, tapi hari-hari itu telah berlalu tanpa memperdulikan aku yang masih kehilangan. Bagaimana aku harus mengungkapkan sesuatu yang belum terungkap itu? Sementara aku tahu akan lama kehilangan dia. Mungkin hanya ada sisa-sisa cerita cinta yang sempurna membentuk bayangannya.
Hari itu masih belum bisa aku tinggalkan, di mana belum ada kepastian maaf dari dia. Mungkin dia juga tidak merasa bersalah. Sehingga maaflah kata pertama yang harus aku ungkapkan, kemudian aku bisa memaafkannya. Untuk mendapatkannya aku harus kalah dan menyerah. Untuk membuktikan kesungguhannya aku perlu menekuk lutut dan mengangkat tangan. Ternyata itu hanya sebagian kecil kebodohan.
Lama sudah sejak hari itu yang masih aku anggap hari kemarin. Tanpa dia, tapi dengan sisa cintanya dalam bayangan yang aku anggap pasangan jiwa. Dan pasangan jiwa itu adalah Sela Kusuma sebagai cinta pertama. Kita telah melalui itu sepanjang-panjang waktu hanya untuk mencoba membunuh kesedihan. Tapi cinta selalu datang dan cinta selalu pergi, tidak ada satupun yang begitu nyata mengijinkan aku pergi berjalan seperti biasanya hari ini. Jika kita mendapat kesempatan mengasing pada batasnya, aku dapat beristirahat hanya mengetahui bahwa dia adalah milikku, semua milikku.

Sick of this life not that you'd care. I'm not the only one with whom this feelings I share. No body understands quite why we're here, we're search for the answers that never appear.
Yesterday got nothing for me, old pictures that I'll always see I ain't got time to reminisce old novelties.


Nice Boys

Mungkin aku hanyalah seorang pecundang yang tidak banyak bicara. Tapi mungkin juga aku seorang pemberani karena banyak teman. Dan ketika aku mulai jatuh cinta aku merasa sendiri dengan banyak teman. Aku lebih pula menghadapi masalah sendiri tanpa menyadari aku sangat membutuhkan teman. Karena teman juga aku mengenal cinta. Jatuh cinta pada dia yang aku anggap Sweet Child O' Mine.
Waktu itu aku hanyalah seorang siswa sekolah menengah yang kebetulan diberi kesempatan untuk jatuh cinta oleh Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Aku begitu membanggakan perasaan itu, istimewa sehingga aku merasa bodoh karenanya. Tapi aku tidak tahu, mungkin karena aku terlalu memperdulikan perasaan itu. Betapa tidak, itulah yang pertama. Mungkin tidak jauh beda dengan perasaan kamu ketika merasakan cinta. Celakanya itulah cerita cinta pertamaku yang berakhir tanpa cinta pertama.

He lost his mind today. He left it out back on the hight way. On "65". We live an hope to see the next day, that's all right. There's no logic here today, do as you got to go your own way. I said that's right.



Sweet Child O' Mine

She's got smile that it same to me remind me of childhood memories where everything was as fresh as the bright blue sky.

Seorang teman yang tidak pernah saling menemani. Seorang sahabat yang tidak begitu jauh aku kenal tapi aku tidak bisa tampanya. Dan seorang kekasih yang tidak begitu aku sanjungkan, tapi untuk memikirkannya seolah mengalahkan ibadahku yang hanya karena Allah semata.
Namanya Wahyu Kusuma Wardani tidak jauh dari arti sebuah bunga. Aku menemukan kata mawar di dalam namanya. Dan bagiku dia memang satu-satunya mawar terindah, "None Rose" selain dia, begitu aku menyebutnya di sini. Bukan tipe pandangan pertama, tapi dia hanya satu di dunia dan dia milik Tuhan Yang Mengabulkan Doa, yang boleh aku minta. Hm,, well...?
Di depan perpustakaan sekolah, disitulah aku pertama mengenalnya. Syifa temanku yang memperkenalkannya pada kami anak Pramuka yang sedang istirahat sekolah waktu itu. Biasa saja, tapi butuh waktu satu tahun sejak saat itu aku jatuh cinta padanya. Begitu indah sepertinya, tapi sekolah dan kegiatan-kegiatannya telah mengganggu perasaan istimewaku yang sedang jatuh cinta. Siapa yang salah? Semua telunjuk menuju padaku.
Now and than when I see her face she takes me away to that special place and if I started too long I'd probably down and cry.



Anything Goes

I ain't quite what you'd call an old soul still wet behind the ears. I been around this track a couple O' times but now the dust is starting to clear. Yeah!

...aku mohon simpan sisa-sisa cerita cinta kita berdua... Hampir tujuh tahun di antara kita hanya ada cerita. Dia tidak disini lagi, yang ada hanya cintanya yang tertinggal sebagai Sela Kusuma - dialah sesuatu yang telah pergi.
Saat itu ketika hatiku begitu cerah dengan cinta yang pasti dari dia. Tetapi sesaat kemudian saat hatiku benar-benar beku membatu ketika aku tahu aku telah kehilangan dia. Dia tidak pergi, tapi aku yang tengah jatuh cinta yang memutuskan untuk sebatas sahabat. Sepertinya bukan karena aku tapi karena emosiku yang sedang tidak menerima keadaan.
Sesuatu yang telah pergi itu entah benci, cinta, atau rindu yang jelas itu sangat berharga. Mungkin itu Sela Kusuma cinta pertamaku. Aku mencintainya sama seperti aku jatuh cinta pada None Rose. Karena tidak ada perbedaan, dia adalah dia. Aku cinta kau dan dia.
Sela Kusuma 2003 : "Cerita cinta pertama tanpa cinta pertama. Sela Kusuma telah lahir dari kebodohan"
Sela Kusuma 2004 : "Karena kalau dia pernah menjadi milikku maka yang tidak mungkin akan menjadi lebih tidak mungkin"
Sela Kusuma 2005 : "Pastikan Sela Kusuma akan tetap hidup sampai akhir nanti. Dengan keikhlasan dan ketulusan hati Sela Kusuma akan menjadi cinta sejati yang ternama pada cinta pertama"
Sela Kusuma 2006 : "Telah lahir untuk tetap hidup demi sebuah semangat untuk sebuah cinta dari terlahir sampai tetap bertahan untuk mempertahankan perasaan yang ada"
Sela Kusuma 2007 : "Belajar, berani, bertutur kata, memandang ke depan, berwibawa"
Sela Kusuma 2008 : "Untuk hidup dan mati, serta daya upaya Sela Kusuma mengukir kebahagiaan"
Sela Kusuma 2009 : "You Can't Put Your Arms Around a Memory"
Sela Kusuma 2010 : "Closet Chronicles"

Demikian Anything Goes (Sela Kusuma) bertahan lebih dari tujuh tahun.
Semua itu telah berlalu, tapi tidak akan aku biarkan berlalu begitu saja. Demi waktu yang tidak mungkin kembali,dan demi cerita cinta yang semakin hari semakin hilang. Setidaknya aku adalah seorang pendiam yang enggan bercerita. Sebelum terlupakan, sebelum hilang, dan sebelum akhirnya aku tiada. Dengan ketidakberdayaan ini aku mencoba untuk mengembalikan waktu di mana kebodohan itu dimulai. Pagi yang dingin itu kembali terasakan melalui goresan tinta ini.

But it's been 7 years of silence, it's been 7 years of pain, it's been 7 years that are gone forever and I'll never have again. Well...!

(dari cerita cintaku yang aku susun dengan mengambil judul-judul lagu dan lirik GN'R)