To: W_ _ _ _ K_ _ _ _ _ W_ _ _ _ _ _
Bagaimana kabarmu saat ini, Yu? Semoga tidak seperti aku yang sedang merindukan maaf dari seseorang. Nilai rapor kamu bagus-bagus, kan? Yu, apa kamu ada rasa malas untuk membaca surat ini? Maaf, mungkin aku terlalu sering memberimu surat. Sebenarnya aku ingin bicara langsung, tapi aku takut kamu tambah membenci aku. Apa kamu tau, aku selalu merasa dibenci oleh seseorang yang aku sayangi. Sepertinya dia tidak akan memaafkan aku. Sekarang dia temanku, tapi aku merasa bahwa aku musuhnya. Di dunia ini begitu banyak kebencian, tapi di hati ini masih ada suatu keinginan. Walau teman dan kekasih telah pergi jauh tak kembali meninggalkan kita, namun kisah cinta akan selalu tetap ada untuk selamanya. Dia telah memberiku banyak cerita.
Tidak terasa kita telah melewati satu semester tahun ini. Bagaimana kamu menghabiskan masa-masa itu? Kalau aku mungkin banyak hari-hari yang aku lalui dengan kesia-siaan, penuh diam, runtuh semangat, dan yang pasti ada aku selalu dikejar-kejar rasa bersalah. Aku memang selalu suka dia, tapi entah mengapa aku menghianati ungkapan itu. Kita sebagai seorang pelajar yang sering mendapat masalah cinta memang tidak harus menghindarinya. Walau kekosongan dan rasa bersalah yang menyinggahi hatiku, tapi aku juga berpikir bagaimana dengan dia. Aku yakin ini semua telah menjadi gangguan baginya. Setiap waktu kita mengisi kepolosan hati kita dengan cinta, dengan kasih sayang, dengan kebencian. Tanpa terasa itu adalah sebuah cerita cinta.
Bagaimana perjalanan cintamu saat ini, Yu? Kalau aku dulu aku suka dia. Dia mengenalkan aku pada cinta. Demi rasa itu aku berusaha membuat dia senang. Di dalam hatiku tidak ada niat sedikitpun untuk melukainya. Ketika dia memperkenalkan cintanya padaku, sifat egois singgah di hatiku. Ternyata aku tidak memikirkan belajar dan aku telah membiarkan dia. Mulai saat ini mungkin dia berubah total menjadi marah padaku, benci padaku, dan aku telah menyadari bahwa aku telah menyakiti hatinya. Tapi apa kamu tau, Yu? Setelah aku membiarkan dia, malah tidak ada semangat dan konsentrasi belajar. Aku selalu berusaha agar dia tidak membenci aku, tapi dengan usaha itu dia menjadi semakin membenci aku. Tidakkah ada harapan, Yu?
Yu, tolong sampaikan maafku pada dia, karena kamu adalah orang yang dekat dengan dia. Katakan bahwa aku meminta maaf setulus ikhlasnya, hingga aku bisa kembali kejalan belajar. Katakan jika dia tidak ingin terus melihat aku maka terimalah maaf dari aku. Karena tanpa maafnya aku tidak bisa kembali. Bahkan mungkin akan mengulang satu tahun lagi bersama dia. Sampaikan maafku, aku telah menyakiti hatinya. Mungkin dia merasa terus dikejar-kejar oleh aku. Mungkin dia mengira aku terus menunggu dia. Mungkin aku sering memberi salam sesuatu. Mungkin aku mengganggu belajarnya. Dan maaf ini aku sampaikan setelah aku membaca bukuku yang bercerita tentang aku yang telah mempermalukan kamu di depan teman-teman dan gurumu jum'at kemarin sewaktu pelajaran Bahasa Inggris. Dan maaf juga untuk semua.
Mungkin dia seseorang yang tidak pernah salah padaku. Apa kamu pernah merasa bersalah padaku, Yu? Dalam enggan dan janji aku mengingatkanmu. W**** K***** W****** kamu adalah dia. Aku meminta maaf padamu karena aku ingin kamu meminta maaf padaku. Dengan itu akankah ada maaf dari kamu?
Sekali lagi aku tidak ingin membuat kamu marah dan bertambah benci padaku. Jadi baru sekarang aku bisa mengucapkan, "Happy Birthday to You on 24th January; many happy return on your birthday"
Semoga kamu mau memahami apa yang ada padaku sekarang. Terimakasih.
Sela Kusuma
_,'o0O"--
Yuliawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar